Wednesday, October 31, 2012

Kawasaki W650 Custom milik Randy de Puniet diracik khusus oleh rumah modifikasi kesohor asal Australia Deus.


KawasakiRandydePuniet 4 460x306 Kawasaki W650 Custom Milik Pebalap MotoGP
Kawasaki W650 Custom  milik Randy de Puniet diracik khusus oleh rumah modifikasi kesohor asal Australia Deus.

Memiliki paras retro-klasik dengan memadukan kelir hitam, putih dan jingga, terlihat eksotis. Deus sengaja membuatkan untuk pebalap MotoGP ini untuk dikendarai di jalan-jalan kota Sydney selain Mercedes-Benz SLS AMG miliknya.

KawasakiRandydePuniet 1 100x100 Kawasaki W650 Custom Milik Pebalap MotoGP

Mengusung konsep setang rendah dengan model lurus dipadu tangki model klasik SR500. Menggunakan kotak udara model lama yang ditambahkan dengan filter K&N.
Penampilannya semakin agresif dengan knalpot kembar custom yang pendek, ujungnya berada di bawah mesin. Pemilihan fender rendah semakin mempertegas gaya retro. http://www.dapurpacu.com





Wednesday, October 24, 2012

Yamaha XS 650 Boners Custom from Jakarta Indonesia part 3


The Great Biker Build Off 4 - Billy Lane Vs Indian larry


Yamaha XS 650

Yamaha img 2227.jpg
Yamaha XS650

Yamaha XS 650
Manufacturer Yamaha Motor Company
Also called XS-1, XS-2
Parent company Yamaha Corporation
Production 1968–1985
Class Standard
Engine 654 cc, 4-stroke, parallel twin, air-cooled, SOHC, 2 valves per cylinder
Compression ratio 8.4:1
Power 50 bhp 36.4 kW @ 7200 rpm (XS-F)
Torque 54 Nm @ 6800 rpm (XS-F)
Ignition type Contact point-pre 1980
TCI-post 1980
Transmission 5-Speed
Frame type tubular steel
Suspension Front: telescopic forks
Rear: swinging fork
Brakes Front: 2x disc
Rear: drum
Tires Front: 3.50-19
Rear 4.00-18
Weight 450 lb (200 kg) (dry)
Fuel capacity 3 US gal (11 L; 2 imp gal) or 4 US gal (15 L; 3 imp gal)

Apa ya Bedanya R-25/2 dan R-25/3??

Apa ya Bedanya R-25/2 dan R-25/3??

Beda nya R25/2 (kwaci/unyil) dengan R25/3
banyak banget bro bedanya..
mau diliat apa nih ? fisik ? dalaman / teknis ? dll..

hmm secara bandelan, gw bilang sih sama saja.
secara langka, R25/2 lebih langka dari R25/3.
tampilan, jelas R25/2 lebih classic.

btw, /2 & /3, yg paling mendasar adalah perbedaan di perangkat shockbreaker nya.

tau kan, R25/2 itu shock depannya upside down loh, hehehe...
dan belakangnya dikenal dgn istilah plunger, yg mana dipercaya kombinasi shockbreaker itu adalah yg terbaik untuk disandang dengan Seispan/sidecar.
Dan R25/2 punya gardan juga didesign untuk menarik seispan/sidecar.. hmm.. gardan 24 dibilangnya, cmiiw..
juga gearbox nya, juga di design untuk kemudahan menarik seispan/sidecar, ada tongkat kecilnya tuh disebelah kanan, simpang siur sih cerita tongkat kecil itu.. ada yg bilang buat spare kalo tongkat kiri nya macet, ada yg bilang buat diterusin ke atas buat jadi tongkat tangan.. dll.. yg jelas fungsinya sama buat ganti gigi perseneling hehehe..

cuman, ya dia kecil sih ya, mirip2 adler, tapi tangguh loh.. tapi juga ada yg kurang puas dengan mesin nya, jadi suka diganti pake mesin nya R25/3.. entah itu di tenaga atau lebih simpel aja dgn R25/3, tapi buat yg lainnya mantap semua, gw selalu suka tromol rem model piring, ya kayak si kwaci ini, lebih pakem gitu hehehe..

hmm, R25/2 no rangka nya di sasis di atas / kuku /pegangan shock plunger /belakang..

hmm.. R25/2 lampu pengisian dan netral terpisah tempat.. dan konon sikring standar dari R25/2 adalah yg model kayu.. hehehe.. so batok lampu jelas beda yah, dengan R25/3..

dan terakhir harga jual/beli, lebih mahal R25/2 dibanding R25/3.

silahkan kalo ada yg kurang2 ditambahin lagi sama Brothers yg lain..

semoga membantu..
dan gw gak bosen2 kasih link ini http://w6rec.com
yg menurut gw berguna sekali buat para Beemers...
(sumber: forum classic-motorcycles.org)

Technical Specifications 1953 BMW R25/3



BMW R25/3 (1953)

Technical Specifications
1953 BMW R25/3
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air-cooled, 4-stroke, single cylinder vertical
68.0 x 68.0 mm (2.67 x 2.67 inches)
247 cc
OHV
7.0:1
13 HP @ 5800 rpm

1 x Bing type 1/24/41 or SAWE type K 24 F
4-speed, foot switching (+ auxiliary manual switch on gearing block)
Shaft
Single plate dry clutch
Battery ignition
Kick starter
Forced Feed Lubrication

Bosch W 240 T1
Dimensions
Frame type
Castor
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Closed steel twin loop frame, welded

2065 mm (81.28 inches)
760 mm (29.92 inches)
730 mm (28.74 inches)
1365 mm (53.74 inches)
828 mm (32.6 inches)
185 mm (7.3 inches)
150 kg
12 litres

Telescopic fork
Pushrod suspension
3.25 R18
3.25 R18
Drum brake 160 mm / 6.29 inches diameter
Drum brake 160 mm / 6.29 inches diameter

Technical Specifications 1951 BMW R25/2



BMW R25/2 (1951)

Technical Specifications
1951 BMW R25/2
Engine
Engine type
Bore x Stroke
Displacement
Valves
Compression ratio
Max Power
Max Torque
Fuel system
Transmission
Final drive
Clutch
Ignition type
Starting system
Lubrication
Exhaust
Spark plug
Battery
Gear ratios

Air-cooled, 4-stroke, single cylinder vertical
68.0 x 68.0 mm (2.67 x 2.67 inches)
247 cc
OHV
6.75:1
12 HP @ 5600 rpm

1 x Bing type 1/22/44 or SAWE type K 22 F
4-speed, foot switching (+ auxiliary manual switch on gearing block)
Shaft
Single plate dry clutch
Battery ignition
Kick starter
Forced Feed Lubrication

Bosch W 240 T1
Dimensions
Frame type
Castor
Overall length
Overall width
Overall height
Wheelbase
Seat height
Ground clearance
Dry weight
Fuel capacity
Colors
Suspension (front)
Suspension (rear)
Tyre (front)
Tyre (rear)
Brake (front)
Brake (rear)

Closed steel twin loop frame, welded

2020 mm (79.52 inches)
790 mm (31.10 inches)
730 mm (28.74 inches)
1330 mm (52.36 inches)
828 mm (32.6 inches)
185 mm (7.3 inches)
142 kg
12 litres

Telescopic fork
Pushrod suspension
3.25 R19
3.25 R19
Drum brake 160 mm / 6.29 inches diameter
Drum brake 160 mm / 6.29 inches diameter
   

Friday, October 19, 2012

Jenis Aliran Modifikasi Pada Sepeda Motor

Jenis Aliran Modifikasi Pada Sepeda Motor

Ragam aliran modifikasi motor ternyata banyak jenisnya. Selera orang macam macam dan misterius biar sama sama psychocycle, kita punya kecenderungan masing masing. Ada yang suka hot rods, low rider, choppers, bobbers. jap's bike, sporty atau malah rat bike. Makin bingung dengan semua aliran, kadang saling mempengaruhi bahkan tumpang tindih. Tapi yang jelas salah satu aliran akan menjadi dominan jika sudah menempel di motor, berikut beberapa jenis aliran modifikasi motor:


HOT RODS
Tak bisa lepas dari sejarah mobil khususnya akhir perang dunia 2, sehabis perang dan resesi ekonomi hebat di sana para otomotifmania membangun kultur hot rods di Kalifornia Selatan (So-Cal atau Southern California). Disana banyak yang bilang alam Kalifornia dengan danau kering dan magnet Hollywood membuat penggila otomotif jadi kreatif men-custom mobil eksotis. Mereka menjalankan beberapa pakem standar, yakni power mesin diperbesar, bobot mobil diperingan, atap dipotong, roda lebar dan warna dinamis tapi cenderung berkarakter kuat. Semua itu mempengaruhi para bikers terutama mereka yang beraliran choppers.
Disini ada perpaduan antara chopperis dan hot rods mania, contoh paling nyata ada di kumpulan Sinner yang
bermukim di Southern California.

BOBBERS DAN CHOPPERS
Keduanya berhubungan erat, prinsipnya, Bob dan Chop sama sama melakoni langkah memotong motong. Bedanya, bobber yang hadir lebih dahulu dan tak se extrim chooper. Aliran ini tetap membiarkan sasis standar tapi memotong spatbor dan piranti yang dianggap perlu. Untuk aksentuasi; bobberis menerapkan pakem memilih roda depan dan belakang gendut. Rem teromol dan kick-starter sesuai masa kelahirannya. Bobberies fanatik, walau punya motor baru, tetap mempertahankan aroma ol skool ini. CHOPPERS lahir dari kebutuhan dan efisiensi dana. Saat klub outlaws seperti Hell's Angels harus mengendarai Harley-Davidson atau Idian, mereka mengkritisi bobot H-D yang berat dan menganggu aktifitas mereka. Jalan keluarnya, kaum ini memotong peranti termasuk sasis hingga bobotnya berkurang. Di sisi lain, lansiran pabrik yang mahal membuat mereka berhemat biaya. Kaum ini awalnya mencari mesin dan mengkombinasikannya dengan sasis buatan sendiri dan berbagai junk yard lainnya. Sejarah ini berkembang dan melahirkan rumah modifikasi dan builders dunia. Uniknya, filosofi choppers yang harusnya lebih murah dari pabrik bergeser, Sekarang justru kebalikannya.

SCRAMBLER
Dari artinya sebagai pendaki, bisa ditebak kalau aliran ini sama dengan trailmania atau motor multipurpose. Di dunia modifiasi, scramblers ditandai dengan penguatan kaki kaki, groud clearance yang ditinggikan, ban motorcross dan knalpot melingkar di tengah mesin agar tidak terganggu saat melahap medan ekstrem. Uniknya, aliran ini menghasilkan keindahan tersendiri. Banyak modifikator memilih scrambler dengan karakter bersih dan kinclong.

RAT BIKE
Golongan paling unik tapi punya penggemar bejibun. Motor bagi mereka sama dengan album kehidupan. Hasilnya, seluruh barang yang pernah bersinggungan dengan mereka, menempel di motor. Hasilnya, motor jadi tak karuan rarena penuh barang rongsokan. Hebatnya, aliran ini punya tempat tersendiri di ilmu psikologi. Yakni kecenderungan Nest Baum (perilaku membuat sarang) yang dialami beberapa manusia. Tak cuma motor, perilaku rat bikers juga khas. Mereka kecanduan turing dan punya rasa persaudaraan sangat kuat. Makanya, rat bikers selalu dirindukan oleh berbagai golongan bikers.

LOW RIDERS (LW)
Kabarnya lahir dari Chicano Community, yakni kaum Mexicanos-Latinos yang bermukim di Los Angeles. Lain dengan Hot Rod (HR) yang identik dengan power dan akselerasi yang dahsyat. LW suka mobil atau motor ceper dan pelan sesuai filosofi mereka, bajito y suavicito (low and slow). Kaum ini tergila gila motor-mobil ceper dan doyan mejeng memamerkan tunggngan. Mereka boleh diistilahkan kaum poser, beriringan dan membentuk komunitas yang erat. Di sisi lain, kaum lewat selera low riders, mereka berusaha menajamkan kelekatan kultural para Chicano termasuk identitas gangster, danskspresi estetika ala mereka. Ciri paling menunjol dari mereka adalah tunggangannya se ceper mungkin, tapi punya air suspension. Di mobil, mereka
mencustom mobilnya jadi bisa lompat lompat dengan air suspension independent. Estetika ini menular ke motor juga sepedah, dengan pilihan ground clearance ceper, setang ape hanger yang dimodif unik misalnya twisted, krom dan warna ngejreng. Sebagian chopperis juga suka aliran ini.

JAP'S STYLE
Menjadi virus di kalangan chopperis, sport bike, maupun streetfighter dunia, Kreativitas mereka diilhami "balas dendam" akibat kekalahan PD II khususnya terhadap Amerika. Mereka berusaha mengalahkan superioritas kultural Amerika dan berusaha keras mengubah selera dunia sesuai selera mereka. Jap's Style alias gaya Jepang ini cukup sukses sebagai virus. Dikalangan chopperis, kehadiran Chicagawa (Chica Custom) atau Shinya Kimura (Zero Enggineering) dianggap pahlawan yang mampu menyebarkan virus ini. Pakemnya adalah anti-pakem. Mereka tidak ikut aturan ketat soal kriteria choppers-bobber bahkan scramblers. Di kalangan skubeker, Jap's style tak kalah gebyar. Ciri khasnya, kreativitas nakal bergaya ol skool di setang telanjang, lampu bulat, jok bertingkat dengan pelapis berbahan glossy dan detail manik imut. Kadang mereka cuek menyasar beket penangga mesin atau total memanjangkan rangka. Akibatnya ground clearance motor juga makin turun.

sumber  MOTORexs

Thursday, October 11, 2012

modif spool pengapian fullwave

 





Modif spool pengapian fullwave

Prosedur ngerjainnya sama aja dengan FW di motor GL/grand dan motor2 lainnya. Biasanya ragu2 nyari bagian mana kawat ground nya. Potong bagian kawat spul yg nempel ground. Kerik sampe lapisan coating/email ilang atau sampe mengkilap. Kalo gak dikerik nyoldernya ntar gak bisa nempel.
Sambung pake kabel baru, minimal ukurannya sama dengan ori (kalo ga salah 18AWG). Kalo mau digedein pake 16AWG juga boleh. Tapi kalo ganti ke 16AWG, sebaiknya kabel putih juga ikutan diganti dengan ukuran yg sama.
Lindungi sambungan kabel baru ini dengan heatshrink dan slang asbes. jangan sampe solderannya nyenggol ground lagi. Pastikan belitan rapat, jangan kendor, menghindari resiko kesabet putaran magnet.
Kabel ground ijo yg disolder ke terminal O Ring dibiarin aja, itung2 bantu grounding pulsernya.
Kalo udah, kabel kuning di spul di-nonaktifkan aja. Bisa dicabut sampe akar2nya (dibuang). Ato bisa juga dilepas dari soket dan diisolasi, jangan digabung lagi dengan kabel bodi.
Pasang lagi, spul dan karter. Sambung semua kabel2 (kecuali yg kuning dari spul). Kabel (tambahan) baru langsung masuk ke soket kiproknya. Kabel baru dan kabel putih (keduanya output spul), bisa dipasang bolak balik. Yang tidak boleh terbalik adalah kabel ke aki, kontak dan ground
Skun konektor kiprok FW (contohnya punya tigor), bisa memanfaatkan bekas skun dari konektor kiprok lama (ada 4 kabel merah,hijau,putih,kuning). Jangan lupa posisinya sesuai gambar, dan kabel supply lampu (kuning), dijumper/dijoin/disambung ke kabel (+) kontak warna hitam polos. bisa ngambil dari switch rem belakang, bisa dari flasher. Mau narik langsung dari kunci kontak juga boleh. Kabel hitam polos di kontak langsung dijoin dengan kabel kuning polos dari saklar lampu.
Tinggal ngetes aja kalo udah selesai.

Tuesday, October 9, 2012

Tips modifikasi honda cb jadi Trail



  1. Jangan potong-potong atau rubah rangka, berbahaya biarpun itu bengkel kata orang jago. Solusinya cari aja rangka honda tril tua seperti XL & TL, tinggal plok dah itu mesin GL. Kalo bisa sekalian ama shok depan & swing arm... rangka seperti itu dulu teman beli 2,5juta trus tinggal pindahin nomor rangka. enak dah tu motor kalo ada surat.
  2. Jangan rubah shock belakang jadi monoshock kalo aslinya dua, bahaya juga tuh monosok buatan kita dipake naek gunung, mending beli shock belakang yang sepasang yang bagus, shock belakang ada banyak jenis yang paling mahal 2,5 juta sepasang.
  3. INI YANG PALING BAHAYA SERING DILAKUKAN: merubah bodi motor tril pake bahan dari logam (plat besi/almunium). Kalo dipake naek gunung trus kita jatuh & body motor koyak! Bisa celaka kita kesabet itu plat. Jadi sebaiknya beli aja yang dari plastik / fiber... Banyak banget tuh modelnya tinggal beli 1 set antara 2,5jt sampe 5juta.. di bandung ada tuh yang jual bikinan luar punya
  4. musti sabar bos biar jadinya enak....